Minggu, 28 Desember 2014

Paket tour Kabupaten Sidoarjo ke Bali

Kami dari biro perjalanan OverlandBali.Blogspot.Com mengajak anda untuk berlibur ke Pulau Bali dari Kabupaten Sidoarjo menggunakan kendaraan darat seperti BUS Pariwisata yang ber AC, Audio, Video, Toilet dan fasilitas Lainnya. Atau anda bisa menggunakan kendaraan udara seperti pesawat terbang dari Bandara Juanda Surabaya menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

Anda bisa menghubungi kami untuk pemesanan paket tour ke bali
Telpon    : 0361-361-3000 / 0361-488-208
Mobile/ SMS : 0821-400-78097
Email    : info@parahitatour.com


 
Mungkin keyword yang anda cari ialah :

  • Paket wisata Kabupaten Sidoarjo ke Bali
  • Paket tour Kabupaten Sidoarjo ke Bali
  • Paket liburan anak sekolah Kabupaten Sidoarjo ke Bali
  • Study Tour Kabupaten Sidoarjo ke Bali
  • Pariwisata Kabupaten Sidoarjo
  • Paket Ziarah Wali Pitu ke Bali dari Kabupaten Sidoarjo
  • Wisata Karyawan Kabupaten Sidoarjo ke Bali
  • Rombongan Kabupaten Sidoarjo wisata ke Bali
  • Jalan Jalan dari Kabupaten Sidoarjo ke Pulau Bali
  • Paket tour Overland dari Kabupaten Sidoarjo ke Bali
  • Liburan Mahasiswa dari Kabupaten Sidoarjo ke Bali
  • Kunjungan Kerja Kabupaten Sidoarjo ke Bali
  • Paket Meeting Kabupaten Sidoarjo di Bali
  • Travel agent di Kabupaten Sidoarjo

Latar Belakang Kabupaten Sidoarjo

Kabupaten Sidoarjo, merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Sidoarjo. Kabupaten ini berbatasan dengan Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik di utara, Selat Madura di timur, Kabupaten Pasuruan di selatan, serta Kabupaten Mojokerto di barat. Sidoarjo dikenal sebagai penyangga utama Kota Surabaya, dan termasuk kawasan Gerbangkertosusila.

Sejarah Kabupaten Sidoarjo

Sidoarjo dulu dikenal sebagai pusat Kerajaan Janggala. Pada masa kolonialisme Hindia Belanda, daerah Sidoarjo bernama Sidokare, yang merupakan bagian dari Kabupaten Surabaya. Daerah Sidokare dipimpin oleh seorang patih bernama R. Ng. Djojohardjo, bertempat tinggal di kampung Pucang Anom yang dibantu oleh seorang wedana yaitu Bagus Ranuwiryo yang berdiam di kampung Pangabahan. Pada 1859, berdasarkan Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 9/1859 tanggal 31 Januari 1859 Staatsblad No. 6, daerah Kabupaten Surabaya dibagi menjadi dua bagian yaitu Kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidokare. Sidokare dipimpin R. Notopuro (kemudian bergelar R.T.P. Tjokronegoro) yang berasal dari Kasepuhan. Ia adalah putra dari R.A.P. Tjokronegoro, Bupati Surabaya. Pada tanggal 28 Mei 1859, nama Kabupaten Sidokare yang memiliki konotasi kurang bagus diubah namanya menjadi Kabupaten Sidoarjo.

Setelah R. Notopuro wafat tahun 1862, maka kakak almarhum pada tahun 1863 diangkat sebagai bupati, yaitu Bupati R.T.A.A. Tjokronegoro II yang merupakan pindahan dari Lamongan. Pada tahun 1883 Bupati Tjokronegoro pensiun, sebagai gantinya diangkat R.P. Sumodiredjo pindahan dari Tulungagung tetapi hanya 3 bulan saja menjabat sebagai Bupati karena wafat pada tahun itu juga, dan R.A.A.T. Tjondronegoro I diangkat sebagai gantinya.

Di masa Pedudukan Jepang (8 Maret 1942 - 15 Agustus 1945), daerah delta Sungai Brantas termasuk Sidoarjo juga berada di bawah kekuasaan Pemerintahan Militer Jepang (yaitu oleh Kaigun, tentara Laut Jepang). Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah pada Sekutu. Permulaan bulan Maret 1946 Belanda mulai aktif dalam usaha-usahanya untuk menduduki kembali daerah ini. Ketika Belanda menduduki Gedangan, pemerintah Indonesia memindahkan pusat pemerintahan Sidoarjo ke Porong. Daerah Dungus (Kecamatan Sukodono) menjadi daerah rebutan dengan Belanda. Tanggal 24 Desember 1946, Belanda mulai menyerang kota Sidoarjo dengan serangan dari jurusan Tulangan. Sidoarjo jatuh ke tangan Belanda hari itu juga. Pusat pemerintahan Sidoarjo lalu dipindahkan lagi ke daerah Jombang.

Pemerintahan pendudukan Belanda (dikenal dengan nama Recomba) berusaha membentuk kembali pemerintahan seperti pada masa kolonial dulu. Pada November 1948, dibentuklah Negara Jawa Timur salah satu negara bagian dalam Republik Indonesia Serikat. Sidoarjo berada di bawah pemerintahan Recomba hingga tahun 1949. Tanggal 27 Desember 1949, sebagai hasil kesepakatan Konferensi Meja Bundar, Belanda menyerahkan kembali Negara Jawa Timur kepada Republik Indonesia, sehingga daerah delta Brantas dengan sendirinya menjadi daerah Republik Indonesia.

Lihat daftar penawaran Paket Tour Sidoarjo ke Bali.