Kamis, 18 Desember 2014

Paket tour Kota Surabaya ke Bali

Kami adalah biro tour and travel overlandbali.blogspot.com yang senantiasa mengajak masyarakat warga Kota Surabaya untuk tour ke Bali menggunakan jasa wisata dari kami. Adapun service yang kami miliki ialah paket overland dari Kota Surabaya menuju Bali menggunakan kendaraan darat seperti Bus AC Standart Pariwisata, Audio, Vidio, Toilet, Wifi, Reclining Seat dll. Ataupun jika anda ingin menggunakan pesawat terbang dari Bandara Juanda Surabaya ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Silahkan hubungi tour manager kami untuk konsultasi jasa paket tour ke Bali
Telpon    : 0361-488-208 / 0361-361-3000
HP        : 0821-400-780-97 [ whatsapp, line ]
email    : info@parahitatour.com



Adapun beberapa keyword yang bisa anda gunakan ialah :

  • Paket tour karyawan Kota Surabaya ke Bali
  • Paket tour Kota Surabaya ke Bali
  • Paket meeting Kota Surabaya ke Bali
  • Wisata mahasiswa Kota Surabaya ke Bali
  • Kunjungan kerja Kota Surabaya ke Bali
  • Overland Kota Surabaya ke Bali
  • Rombongan ziarah wali pitu Kota Surabaya ke Bali
  • Pariwisata di Kota Surabaya
  • Objek wisata di Kota Surabaya
  • Study tour Kota Surabaya ke Bali
  • Jalan Jalan Kota Surabaya ke Bali
  • Group tour Kota Surabaya ke Bali
  • Travel agent di Kota Surabaya
  • Sewa bus di Kota Surabaya
  • Bulan madu Kota Surabaya ke Bali

Latar Belakang Kota Surabaya

Kota Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia sekaligus menjadi kota metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kota Surabaya juga merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, serta pendidikan di Jawa Timur dan kawasan Indonesia bagian timur. Kota ini terletak 796 km sebelah timur Jakarta, atau 415 km sebelah barat laut Denpasar, Bali. Surabaya terletak di tepi pantai utara pulau Jawa dan berhadapan dengan Selat Madura serta Laut Jawa.

Surabaya memiliki luas sekitar 333,063 km² dengan penduduknya berjumlah 2.885.385 jiwa (2015). Daerah metropolitan Surabaya yaitu Gerbangkertosusila yang berpenduduk sekitar 10 juta jiwa, adalah metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jabodetabek. Surabaya dilayani oleh Bandar Udara Internasional Juanda, Pelabuhan Tanjung Perak, dan Pelabuhan Ujung.

Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. Kata Surabaya konon berasal dari cerita mitos pertempuran antara sura (ikan hiu) dan baya (buaya) dan akhirnya menjadi kota Surabaya.


Sejarah Kota Surabaya

Surabaya dulunya merupakan gerbang Kerajaan Majapahit, yakni di muara Kali Mas. Bahkan hari jadi Kota Surabaya ditetapkan sebagai tanggal 31 Mei 1293. Hari itu sebenarnya merupakan hari kemenangan pasukan Majapahit yang dipimpin Raden Wijaya terhadap pasukan kerajaan Mongol utusan Kubilai Khan. Pasukan Mongol yang datang dari laut digambarkan sebagai ikan SURO (ikan hiu/berani) dan pasukan Raden Wijaya yang datang dari darat digambarkan sebagai BOYO (buaya/bahaya), jadi secara harfiah diartikan berani menghadapi bahaya yang datang mengancam. Maka hari kemenangan itu diperingati sebagai hari jadi Surabaya.

Pada abad ke-15, Islam mulai menyebar dengan pesat di daerah Surabaya. Salah satu anggota Wali Songo, Sunan Ampel, mendirikan masjid dan pesantren di daerah Ampel. Tahun 1530, Surabaya menjadi bagian dari Kerajaan Demak.

Menyusul runtuhnya Demak, Surabaya menjadi sasaran penaklukan Kesultanan Mataram, diserbu Panembahan Senopati tahun 1598, diserang besar-besaran oleh Panembahan Seda ing Krapyak tahun 1610, diserang Sultan Agung tahun 1614. Pemblokan aliran sungai Brantas oleh Sultan Agung akhirnya memaksa Surabaya menyerah. Suatu tulisan VOC tahun 1620 menggambarkan Surabaya sebagai negara yang kaya dan berkuasa. Panjang lingkarannya sekitar 5 mijlen Belanda (sekitar 37 km), dikelilingi kanal dan diperkuat meriam. Tahun tersebut, untuk melawan Mataram, tentaranya sebesar 30.000 prajurit[1].

Tahun 1675, Trunojoyo dari Madura merebut Surabaya, namun akhirnya didepak VOC pada tahun 1677.

Dalam perjanjian antara Paku Buwono II dan VOC pada tanggal 11 November 1743, Surabaya diserahkan penguasaannya kepada VOC. Gedung pusat pemerintahan Karesidenan Surabaya berada di mulut sebelah barat Jembatan Merah. Jembatan inilah yang membatasi permukiman orang Eropa (Europeesche Wijk) waktu itu, yang ada di sebelah barat jembatan dengan tempat permukiman orang Tionghoa, Melayu, Arab dan sebagainya (Vremde Oosterlingen), yang ada disebelah timur jembatan tersebut. Sampai tahun 1900-an pusat kota Surabaya hanya berkisar di sekitar Jembatan Merah saja.

Lihat daftar penawaran Paket Tour Surabaya ke Bali.